Sakinglama dan rumitnya, tidak jarang Ferry harus menyelesaikan selembar batik dengan panjang 2.5 meter selama 1.5 tahun, termasuk melukis motif-motif yang detail dengan malam. Tidak heran, harga batiknya berkisar dari 450 ribu - 250 juta, menurut bahan dan tingkat kerumitan motif batik itu. Motifnyajuga khas Kota Pasuruan. Daun sirih dan burung kepodang. Tetapi karena masih belajar, Aldy belum percaya diri dengan karyanya tersebut. "Pewarnaannya belum bagus," tuturnya. Ia kemudian memutuskan tidak menjualnya. Kain batik itu masih disimpannya hingga sekarang. Melindungikepentingan masyarakat dan mengupayakan adanya alat bukti hukum atas hak kekayaan intelektual yang menjadi asset daerah. Menunjang peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya alam, sumber daya manusia dalam proses pembuatan dan pemasaran batik khas Kota Pasuruan. Batik Pasuruan Motif Daun Sirih klfR. “Saya fokuskan untuk menciptakan karya seni dan merawat warisan budaya leluhur. Bukan berbisnis” Laporan Ardiana Putri TAK banyak orang yang tahu sejarah perkembangan batik di Kota Pasuruan. Padahal, warisan budaya leluhur ini bermakna sangat kaya, lebih dari sekadar gambar yang dituangkan dalam selembar kain. Adalah Syaifullah 50, perajin batik asli Kota Pasuruan yang telah berpuluh-puluh tahun bergulat di dunia batik. Ia mengaku mendapatkan keahlian membatik secara turun-temurun. Ia pun menjelaskan sejarah perkembangan batik di Kota Pasuruan yang sempat mati suri itu. Menurutnya, di Kelurahan Tembokrejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan yang juga merupakan tempat tinggalnya ini, kegiatan membatik sudah dikerjakan sejak jaman penjajahan Belanda. Hingga pada tahun 1965, para pembatik membubarkan diri dan industri ini mengalami mati suri. Hingga pada tahun 2003, Syaifullah dan sang istri mencoba menggalakkan kembali kerajinan batik. “Saat awal memulainya kembali, sangat susah. Kami harus menjualnya dari rumah ke rumah sampai istri saya sempat berputus asa,” ungkapnya bercerita. Setelah mengalami masa-masa sulit. Perlahan Syaifullah merangkak dan tetap konsisten mempertahankan batik-batik yang ia ciptakan. Usahanya pun kini berbuah manis. Pada tahun 2009, Batik Pusaka Suropati diakui di tingkat nasional dan telah diupakartikan. Tak hanya sampai di situ, batik khas Kota Pasuruan ini telah mendapat pengakuan dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization UNESCO. Batik khas Kota Pasuruan ini juga telah memperoleh HAKI. “Memang sempat mengalami masa susah. Namun saya selalu fokuskan untuk menciptakan karya seni dan merawat warisan budaya leluhur. Bukan berbisnis, Alhamdulillah sekarang berbuah manis” imbuhnya. Ciri khas batik Sirih dan Pusaka Suropati ini berada pada motifnya. Syaifullah dan pembatik di daerahnya ini mengeksplorasi tema-tema lokal. Motif daun sirih harus ada di setiap coraknya karena daun sirih merupakan ikon khas kota Pasuruan. Selain itu, corak Suropati juga harus selalu ada. “Nama Pasuruan sebenarnya berasal dari Pesuruhan atau Suruh Sirih karena dulu di tempat ini banyak orang makan sirih atau nginang. OLeh karena itu, motif daun sirih harus selalu ada,” terangnya. Selain motif daun sirih dan Pusaka Suropati, saat ini, telah ada 25 motif yang memenuhi galeri batiknya yang ia namai Galeri Batik Sekarwangi Sejati ini. Di antaranya, motif burung podhang yang mendunia, motif Pasedahan Suropati, Pring Kuning Suropati dan Karang Kritis serta Batik motif Sego Jagung. Untuk satu helai batik, Syaifullah menjualnya dengan harga Rp 250 ribu hingga Rp 1 juta. Pelanggannya pun selain dari instansi-instansi pemerintah maupun swasta di Kota Pasuruan, juga berasal dari luar kota bahkan luar negeri. Sebanyak 39 pekerja yang kebanyakan tetangganya itu, ia libatkan dalam proses pembuatan maha karya khas Kota Pasuruan ini. “Selain menciptakan lapangan kerja, saya ingin warisan leluhur ini tetap lestari dan semakin banyak UMKM seperti ini,” pungkasnya. * – Batik yang merupakan warisan nenek moyang ini menjadi seni budaya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali Kota Pasuruan. Meskipun tidak dikenal sebagai salah satu kota yang memproduksi batik, Kota Pasuruan juga memiliki batik khasnya. Setiap batik yang ditemui di Indonesia memiliki ciri khas wilayahnya dan filosofinya tersendiri. Batik Pasuruan ini dikenal memiliki motif kembang sirih dan burung kepodangnya. Hal tersebut menggambarkan kekayaan alam yang dimiliki oleh Kota Pasuruan. Meskipun, Pasuruan tidak memiliki banyak pengerajin batik, batik khasnya tetap dilestarikan dengan terus mendorong perkembangan usaha batiknya. Seiring dengan berjalannya waktu, batik akan terus berkembang di setiap daerah dan memunculkan banyak motif baru. Ilustrasi membatik. Foto Unsplash/Mahmur Marganti Kota Pasuruan menjadi salah satu kota yang memproduksi motif baru untuk dijadikan motif khas selain motif daun sirih dan burung kepodangnya. Motif baru ini dicetuskan oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Dekranasda Kota Pasuruan Fatma Saifullah Yusuf, untuk mengembangkan batik khas Pasuruan. Batik yang akan menjadi ikon Kota Pasuruan ini disebut Batik Harmoni. Menurut Fatma, dengan adanya batik baru ini dapat semakin memperkenalkan ciri khas kota tersebut. Ia juga menambahkan bahwa daun sirih bukan sebuah kekhasan karena tumbuhan tersebut dapat ditemukan di seluruh daerah di Indonesia. Batik Harmoni memiliki tiga motif baru, pertama batik dengan motif tugu yang terletak di alun-alun kota dengan berlilitkan daun sirih. Motif ini memiliki makna dan harapan agar kota ini tetap subur dan masyarakatnya hidup makmur. Selain itu, motif ini juga mengilustrasikan pahlawan Untung Suropati dalam motif bentuk keris. Karena kota ini berada di wilayah pesisir, motif ini dilengkapi dengan gambaran air dan ombak laut di gabungkan dengan motif daun sirih atau sirih temu rose yang berkhasiat untuk obat. Motif ini menggambarkan harapn agar masyarakat Kota Pasuruan untuk selalu sehat jasmani dan rohani. “Dan sirih temu rose juga diibaratkan sebagai persatuan dan kesatuan, di mana kita harus tetap bersatu, bergandengan tangan, bertemu rasa untuk bersama-sama belajar guna meningkatkan pembangunan di Kota Pasuruan agar lebih baik lagi, “ jelas Fatma saat launching batik Harmoni 29/11/22. [Syifaa] Home Fashion Wanita Kebaya batik khas Pasuruan motif daun sirih BarangKondisi BarangBaruSpesifikasiKategoriKebayaBerat500 gramAsal BarangLokalUkuranAll SizeDeskripsiKain batik khas Pasuruan Terbuat kain katun trimisUkuran 2 m 20cm Laporkan BarangInformasi PelapakBatik KaligembongPasuruanKunjungi Lapak Laporkan PelapakBarang Terkait Rekomendasi Buat KamuPencarian Terkait khas pasuruan roti khas pasuruan khas grati pasuruan bipang khas pasuruan pedas khas pasuruan